Saatini Seni cetak grafis memiliki beberapa teknik grafis antara lain adalah: Cetak Saring. Teknik mencetak seni grafis ini juga sering dikenal dengan sablon maupun silkscreen. Cetak saring merupakan teknik seni cetak sederhana dari cetak datar atau cetak offset. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino (linoleum) serta SeniGrafis biasanya dapat ditemukan di koran, papan reklame, majalah, dan pakaian. JENIS - JENIS SENI GRAFIS. 1. Cetak Saring (Sablon) Cetak Saring merupakan salah satu teknik cetak yang banyak dikenal orang dengan nama sablon. Teknik yang digunakan mencetak adalah cetakan yang terbuat dari kasa yang bersifat elastis, lentur, dan halus. Istilahseni grafis dikenal juga dengan seni mencetak. Cetakan grafis adalah berupa negatif film yang bisa menciptakan bentuk, gaya, warna ataupun ragam yang sama. Sablon banyak digunakan untuk mencetak tulisan maupun gambar pada permukaan datar atau rata. Contohnya adalah untuk mengetak tulisan atau gambar pada kertas, kaos, kain span-duk Senimancetak grafis saat itu banyak sekali membuat poster-poster bertema perjuangan seperti Suromo dan Abdul Salam dari Jogjakarta. Saat ini Seni cetak grafis memiliki beberapa teknik grafis antara lain adalah: Cetak Saring. Teknik mencetak seni grafis ini juga sering dikenal dengan sablon maupun Material yang digunakan bisa berupa kayu gambar1. cetak saring. Cetak Tinggi Cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino (linoleum) serta alat cukil khusus yang mudah ditemukan di took seni grafis. Senigrafis berupa cetak saring yang paling banyak digunakan adalah * Bagi kalian yang sudah belajar namun belum juga menemukan jawaban yang pas, dari pertanyaan tentang Seni Grafis Berupa Cetak Saring Yang Sering Digunakan Adalah oleh sebab itu pada kesempatan ini kami akan memberi jawaban dan juga pembahasan yang cocok untuk pertanyaan Saatini Seni cetak grafis memiliki beberapa teknik grafis antara lain adalah: Cetak Saring. Teknik mencetak seni grafis ini juga sering dikenal dengan sablon maupun Cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino (linoleum) serta alat PengertianSeni Grafis. Seni Grafis merupakan suatu seni yang membuat tulisan, gambar, atau lukisan yang dikerjakan dengan cara digores atau ditoreh. Esensi seni grafis adalah membuat cetakan yang dapat digunakan untuk mentransfer gambar dari cetakan ke media karya. Secara etimologi grafis berasal dari bahasa Yunani, yaitu "graphein" yang Cetaksaring adalah salah satu jenis seni grafis dengan cara pembuatan karya menggunakan cetakan dari bahan screen atau layar kain yang dilapisi bahan yang peka terhadap cahaya. Selanjutnya, screen ditutup dengan film (desain) dan dilakukan penyinaran sinar matahari ataupun penyinaran lampu dengan suhu tertentu. SeniGrafis adalah karya seni yang proses pembuatannya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Tiap salinan karya dikenal sebagai impression . Lukisan atau drawing , di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, secara teknis disebut dengan matrix. Sablonadalah teknik mencetak dengan menggunakan sablon yang berupa suatu penyaring. Teknik tersebut banyak digunakan untuk mencetak tulisan maupun gambar pada permukaan datar atau rata, misalnya untuk mencetak tulisan atau gambar pada alat-alat elektronik, kaos, spanduk, undangan, pipa, gelas, bolpoint, dan lain-lain. Senigrafis berupa cetak saring yang paling banyak digunakan adalah. .. a. stempel. d.relief e.etsa - 7282030 Senigrafis berupa cetak saring yang paling banyak digunakan adalah SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah 3 Teknik Cetak Saring smkn5jpr.sch.id. Cetak saring atau yang lebih populer disebut dengan cetak sablon merupakan teknik cetak seni grafis yang menggunakan layar (screen). Teknik ini biasa digunakan untuk membuat berbagai produk massal, dan kaos atau jaket adalah media yang paling sering dipakai. IBU IBU dan IBU : Ekspresiku dalam Seni Grafis Teknik Cukil Karet Dan Cetak Saring. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat dan waktu tanpa sebuah makna. jHhyT1. Seni Grafis Seni grafis merupakan ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi, sebagai salah satu cara dalam menciptakan karya seni rupa dengan memanfaatkan media cetak mencetak. Dengan menggunakan media cetak, sebuah karya dapat direproduksi atau dilipatgandakan dalam jumlah tertentu tanpa mengubah/ menghilangkan orisinalitasnya. Pengertian Seni Grafis Istilah grafis berasal dari bahasa Inggris graphic atau graph yang artinya membuat tulisan, gambar, atau lukisan yang dikerjakan dengan cara digores atau ditoreh. Seni grafis adalah salah satu karya seni rupa murni berwujud dua dimensi yang proses pembuatannya melalui teknik cetak. Menurut tekniknya, seni grafis dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu cetak saring silkscreen atau cetak sablon, cetak datar lithography, cetak tinggi woodcut, cetak dalam intaglio dan cetak foto fotografi. Jenis-Jenis Seni Grafis 1. Cetak Saring Silkscreen atau Cetak Sablon Cetak saring merupakan salah satu teknik cetak yang banyak dikenal orang dengan nama sablon. Teknik yang digunakan mencetak adalah menggunakan cetakan yang terbuat dari kasa screen yang bersifat elastis, lentur, dan halus. Cetak saring umumnya digunakan dalam pembuatan poster, spanduk, kaos, dan lain-lain. Proses berkarya dan hasil cetak sablon Seniman yang menggunakan teknik cetak saring dalam menghasilkan karya seni antara lain Chuck Close, Joseft Albert, Ralston Crawford, Robert Indiana, Julia Opie, Bridge Riley, Edward Ruscha, dan Andy Warhol. 2. Cetak Datar Lithography Lithography berasal dari bahasa Yunani, yaitu Lithos batu dan graphein menulis. Lithography merupakan seni grafis dengan teknik cetak datar yang menggunakan acuan cetak dari lempeng batu kapur. Media batu kapur digunakan karena dapat menghisap lemak dan tinta cair. Hasil karya cetak datar Seniman yang menggunakan teknik cetak datar adalah Pierre Bonnard, Escher, George Bellows, Joan Miro, Honore Daumier, Ellsworth Kelly, Willem de Kooning, Edvard Munch, Pablo Picasso, Emil Nolde, Odilon Redon, dan Stow Wengenroth. 3. Cetak Tinggi Woodcut Cetak tinggi atau cetak timbul adalah cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar timbul pada permukaan media cetak. Contoh sederhana penggunaan teknik cetak timbul adalah cap atau stempel. Media yang sering digunakan dalam penerapan teknik ini adalah menggunakan kayu lapis triplek, metal, harboard, papan kayu, dan karet linoleum. Teknik cetak tinggi yang paling populer adalah seni grafis cukil kayu woodcut. Teknik ini mulai dikenal pada abad ke-14 M oleh orang Koptia di Mesir. Orang Eropa menggunakan teknik ini untuk membuat hiasan pada kain tenun. Seni ini juga digunakan pada media cetak huruf dan buku. Salah satu orang yang berjasa dalam penemuan teknik cetak ini adalah Johanes Gutenberg 1400-1468 dari Jerman. Hasil karya cetak tinggi Seniman yang menggunakan teknik cetak tinggi untuk membuat karya seninya diantaranya adalah H. Holbein, Albrecht Durer, L. Granach, HB. Grien Jerman, Kastuhista Hukosai, Ando Hirosige Jepang, Edi Sunaryo, Kaboel Suadi, Andang Supriadi Indonesia. 4. Cetak Dalam Intaglio Cetak dalam adalah salah satu teknik seni grafis dengan menggunakan acaun cetak dari lempeng logam tembaga, besi, alumunium, seng, dan lain-lain. Teknik pembuatan cetak dalam adalah dengan ditoreh atau digoreskan langsung menggunakan alat bantu tumpul. Adapula yang menggunakan larutan senyawa asam nitrit yang bersifat korosit terhadap logam tembaga. Seni grafis cetak dalam dibagi dalam beberapa bagian, antara lain Engraving, Etsa, Mezzotint, dan Drypoint. Hasil karya cetak dalam a. Engraving Engraving pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1430, dari ukiran halus yang digunakan para pengrajin emas untuk mendekorasi karya mereka. Dalam melakukan teknik ini, seseorang harus memiliki keterampilan karena harus menggunakan alat yang bernama burin. Burin digunakan untuk mengukir logam. Seluruh permukaan cat logam diberi tinta, kemudian tinta dibersihkan hingga yang tersisa hanya tinta yang berada pada garis yang diukir. Setelah itu plat logam diletakkan pada alat pres bertekanan tinggi di atas lembaran kertas. Selanjutnya kertas mengambil tinta dari garis engraving dan menghasilkan karya cetak. b. Etsa Etching Etsa merupakan teknik cetak seni yang menggunakan media berupa lempeng tembaga. Untuk membuat acuan cetak atau klise dilakukan dengan menggunakan larutan asam nitrat HNO3 yang memiliki sifat korosit terhadap logam tembaga. Teknik ini ditemukan oleh Daniel Hopfer sekitar tahun 1470-1536 dari Augsburg, Jerman. Dengan teknik ini ia mendekorasi baju besinya. Etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan memiliki detail dan kontur halus. Pengerjaan teknik etsa adalah dengan menutup lembaran plat logam menggunakan lapisan semacam lilin. Kemudian, lapisan tersebut digores menggunakan jarum etsa yang runcing hingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut kemudian dicelupkan atau diberi larutan asam di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores. Setelah itu lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan selanjutnya proses pencetakan yang sama dengan proses pencetakan pada engraving. c. Mezzotint Mezzotint adalah teknik cetak dalam menggunakan plat logam yang terlebih dahulu permukaannya dibuat kasar secara merata. Sketsa atau rancangan gambar dibuat dengan mengerok halus permukaan logam dengan menerapkan efek gelap terang. Gambar dapat dibuat dengan cara membuat kasar bagian tertentu saja, bekerja dari warna gelap ke terang. Alat yang digunakan pada teknik ini adalah rocker. Metode Mezzotint ditemukan oleh Ludwig von Siegen 1609-1680. Proses ini digunakan secara luas di Inggris untuk memproduksi foto dan lukisan pada pertengahan abad ke-18 M. d. Drypoint Drypoint merupakan variasi dari teknik cetak engraving. Teknik ini disebut dengan goresan langsung menggunakan alat runcing. Goresan drypoint akan menghasilkan kesan kasar pada tepi garis. Drypoint hanya dapat digunakan untuk jumlah cetakan yang kecil, sekitar sepuluh sampai dua puluh karya karena tekanan alat press dapat cepat merusak kesan kabur yang dibuat. Untuk mengatasi ini, penggunaan elektro-plating telah digunakan sejak abad ke-19 M untuk mengeraskan permukaan plat. Teknik ini ditemukan pada abad ke-15 M oleh seniman Jerman Selatan yang memiliki julukan Housebook Master. Semua karya yang dihasilkan oleh seniman yang mendapat julukan housebook master ini menggunakan teknik drypoint. Beberapa seniman dunia yang juga menggunakan teknik ini adalah Rembrandt dan Albrecht Durer. 5. Cetak Foto atau Fotografi Cetak foto atau fotografi adalah ragam seni grafis yang pembuatannya melalui proses pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto. Teknik cetak afdruk pada fotografi analog menggunakan bahan film, kertas foto, dan bahan cuci film, dengan alat yang digunakan adalah kamera analog. Pada perkembangannya saat ini ada teknik cetak lainnya yang berkaitan dengan fotografi, yaitu teknik cetak digital. Teknik ini menggunakan kamera digital dan dicetak pada kertas menggunakan tinta cetak, komputer, dan printer. Hasil karya cetak foto Pada dasarnya, kata grafika merupakan padaan dari kata bahasa Inggris, yakni graphics. Grafika adalah suatu bentuk pengungkapan dan perwujudan berupa tanda, huruf, dan gambar yang dicetak menjadi banyak untuk diperlihatkan oleh orang banyak. Jadi, seni grafis adalah karya seni rupa yang mempunyai bentuk 2 dimensi dengan cara pembuatannya menggunakan teknik cetak, baik manual maupun teknik teknik pembuatannya, seni grafis dibagi menjadi beberapa jenis, antara lainCetak Dalam Intaglio Print cetak dalam Intaglio Print merupakan jenis seni rupa grafis yang pembuatannya menggunakan plat alumunium, kemudian plat tersebut dibentuk menggunakan benda tajam agar dapat menghasilkan goresan yang dalam. Lalu, goresan dalam plat alumunium tersebut diberi tinta dan diatasnya diberi kertas yang sudah tersebut akan melekat pada kertas sesuai dengan bentuk goresan yang ada di plat penjelasan diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa teknik cetak dalam ini menggunakan plat alumunium, kertas, tinta, dan alat yang tajam paku atau besi lancip. Baca juga Seni Rupa TerapanCetak Saring Screen Printing saring atau screen printing merupakan salah satu jenis seni grafis dimana cara pembuatannya dengan menggunakan cetakan dari bahan screen atau kain yang dilapisi dengan bahan yang peka terhadap screen ditutup dengan film dan dilakukan penyinaran. Langkah selanjutnya adalah screen dicuci dan akan terbentuk cetakan berlubang saring sesuai dengan filmnya. Baca Juga Alat Musik RitmisUntuk dapat mencetak sesuai dengan bentuk yang ada di screen, maka diperlukan medianya, seperti pakaian, plastik, dan sebagainya. Selain medianya, diperlukan juga perlengkapan dan pealatan, seperti cat sablon, ulani, cromatine, dan film. Caranya adalah cat dituangkan diatas screen dan medianya diletakkan dibawah screen, maka media akan muncul gambar yang ada di Tinggi Printing Hight tinggi atau printing hight merupakan jenis seni grafis yang cara membuatnya dengan menggunakan cetakan dari bahan yang dicungkil, sehingga permukaan medianya akan menjadi tinggi dan rendah relief. Bagian yang memiliki permukaan yang tinggi akan dilumuri dengan tinta cetak dan alat rol karet. Kemudian dicetak lagi dengan menggunakan lembaran kertas, sehingga akan membentuk gambar yang sesuai dengan cetakan dapat membuat seni grafis dengan cara cetak tinggi ini diperlukan bahan-bahan, seperti alumunium, tinta, cat minyak, karet, kertas karton, kertas tela. Sedangkan alat yang digunakan yaitu penggaris dan pisau. Seni grafis cetak tinggi ini biasanya diterapkan dalam membuat cap atau juga Pengertian Seni Rupa 2 dimensi dan Seni Rupa 3 dimensi Beserta ContohnyaCetak foto Printing Image jenis seni grafis yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Karena hampir setiap hari kita akan berfoto dan mungkin akan mencetaknya. Untuk pengertiannya sendiri adalah jenis seni grafis yang cara pembuatannya menggunakan kamera, pencucian film, dan mencetak cetak afdruk ini biasanya menggunakan kertas, film, dan bahan lainnya. Sedangkan, alatnya adalah kamera, printer, komputer dan bahannya menggunakan kertas, juga Akulturasi, Pengertian Akulturasi, dan Contoh Akulturasi Seni grafis adalah karya seni rupa yang mempunyai bentuk dua dimensi dan dibuat dengan teknik cetak, baik secara manual maupun digital. Penggunaan teknik cetak lebih efisien karena dapat melipatgandakan hasil karya dengan cepat dan banyak sekaligus. Grafis berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Istilah grafis dalam bahasa Inggris adalah “graph” atau “graphic” yang berarti dapat membuat tulisan atau lukisan dengan cara ditoreh atau digores. Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang proses pembuatannya menggunakan teknik cetak. Biasanya hasil dari karya seni grafis di atas kertas, kecuali pada teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya dalam jumlah banyak, inilah yang dinamakan dengan proses cetak. Cetakan seni grafis dibuat di atas permukaan yang dinamakan dengan plat. Plat yang dijadikan media cetakan ini meliputi, papan kayu, logam, lembaran linolium, atau batu litografi. Dalam pelajaran seni budaya kelas 10 SMP/MTS, teknik mencetak dalam seni grafis dibagi menjadi empat, yaitu cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring. 1. Cetak Saring Silkscreen Tenik cetak saring adalah teknik mencetak dalam seni grafis dengan menggunakan screen, layar, atau kasa dengan kepadatan tertentu yang dipasang di rangka. Teknik cetak saring juga sering dikenal sebagai sablon atau senigrafi. Cetak saring atau sablon biasanya digunakan untuk mencetak gambar pada permukaan datar seperti kertas, kaos, spanduk, brosur, undangan, dan masih banyak lagi. 2. Cetak Tinggi Timbul Cetak tinggi merupakan teknik mencetak dalam seni grafis dengan acuan membentuk sebuah gambar yang tinggi atau timbul pada media datar. Teknik cetak ini paling umum terdapat pada stempel dan cap. Selain itu, cetak tinggi juga disebut juga sebagai teknik cetak relief atau teknik cukil, yaitu proses pembuatan karya grafis dengan memakai klise/acuan/alat cetak yang dapat menghasilkan gambar menonjol dari permukaan. 3. Cetak Dalam Cetak dalam adalah teknik mencetak dalam seni gafis dengan memakai klise dalam. Maksudnya adalah bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada media cetak seperti kertas. Umumnya cetak dalam memakai bahan logam seperti aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh sehingga menghasilkan goresan dalam. 4. Cetak Datar Lithography Cetak datar adalah teknik mencetak seni grafis yang memakai acuan dari lempengan berupa batu umumnya batu kapur/cadas. Cetak datar juga bisa menggunakan klise datar dengan memakai prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dengan air. Akhir Kata Demikian pembahasan teknik mencetak dalam seni rupa secara lengkap. Sebenarnya teknik mencetak seni grafis sangat beragam, namun di pelajaran sekolah hanya diperkenalkan 4 teknik saja yang berupa cetak saring, datar, tinggi, dan dalam. ï»żSeni grafis adalah seni dua dimensi yang diciptakan melalui teknik cetak. Misalnya cetak sablon silkscreen, cetak tinggi seperti stempel, cetak datar lithography, dsb. Esensi seni grafis adalah membuat cetakan yang dapat digunakan untuk mentransfer gambar dari cetakan ke media karya misalnya kertas. Contoh cetakan seni grafis teknik cetak tinggi dan hasil karyanyaSecara etimologi grafis berasal dari bahasa Yunani, yaitu “graphein” yang berarti menulis atau menggambar Susanto, 2002, hlm. 47. Grafis dalam bahasa inggris adalah graph atau graphic yang berarti membuat tulisan, lukisan dengan cara ditoreh atau digores. Kata “grafis” mungkin terdengar seperti istilah “gambar” pada “desain grafis”, namun “grafis” yang dimaksud disini adalah seni mencetak manual tanpa mesin cetak. Meskipun mesin cetak adalah teknologi yang lebih canggih saat ini, cetak grafis manual masih terus digunakan. Alasannya bisa jadi murni karena pilihan estetis seorang seniman dalam memilih teknik dan media. Bisa juga karena metode cetak grafis manual memang lebih efisien dibandingkan dengan mesin cetak, mengingat mesin cetak hanya efektif digunakan dalam produksi skala besar kelas industri. Sejarah Seni Grafis Terdapat dua pendapat mengenai berawalnya seni ini di dunia. Pertama, merunut pada penemuan seni cetak grafis tertua yang ditemukan di timur dunia, tepatnya negeri Tiongkok. Di negara tersebut seni grafis digunakan untuk menggandakan tulisan-tulisan yang beraroma relijius. Naskah-naskah keagamaan tersebut ditatah atau diukir di atas bidang kayu, kemudian di cetak di atas kertas. Cina telah menemukan kertas dan memproduksinya secara massal sejak tahun 105 di bawah kekuasaan Dinasti Yi. Penemuan kertas adalah kunci dari pesatnya perkembangan seni ini. Karya-karya seni grafis dengan media cukilan kayu juga banyak ditemukan di negara-negara timur lain seperti Jepang dan Korea. Bangsa romawi juga telah mengenal teknik ini yang digunakan untuk menghias jubah-jubah dengan cetak stempel, namun perkembangannya terhitung stagnan. Teknik cetak grafis kurang berkembang di Barat karena bangsa Eropa pada masa itu belum mengenal kertas. Teknik grafis baru berkembang di Eropa pada abad ke-13, dengan ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg dan didirikannya pabrik kertas pertama di Italia. Pendapat Kedua, Seni grafis telah muncul dari sejak zaman purba dengan ditemukannya cap tangan di gua-gua prasejarah, termasuk di Sulawesi. Meskipun belum menggunakan teknik cetak muktahir, namun esensi seni grafis tetap ada, yaitu mentransfer gambar dari cetakan yang berupa tangan. Baca juga Sejarah Seni Rupa Indonesia; Prasejarah hingga Modern Perkembangan Seni Grafis di Indonesia Seni grafis di Indonesia awalnya merupakan media alternatif selain melukis dan mematung bagi para seniman murni. Seni grafis baru muncul di Indonesia pada tahun 1950-an. Kemudian teknik cetak grafis juga mulai banyak digunakan dalam seni terapan untuk membuat poster-poster perjuangan. Tokoh penting seni grafis dari Indonesia adalah Suromo dan Abdul Salam dari Yogyakarta. Kemudian ada juga Baharudin Marasutan dari Jakarta dan Mochtar Apin dari Bandung. Jenis-Jenis Seni Grafis Cetak Tinggi Relief Cetak tinggi adalah kegiatan perbanyakan gambar melalui alat cetak yang terdiri dari dua bagian, yaitu 1. Bagian menonjol seperti relief, area yang akan mencetak gambar dan disebut bagian acuan/plat, 2. Bagian non-image, yaitu area lebih rendah yang sengaja dicukil agar tidak menerima tinta/cat. Menurut Rokhmat 1997, hlm. 40 cetak tinggi adalah teknik cetak dengan klise yang permukaanya tinggi rendah, bagian permukaan yang tinggi adalah tempat melekatnya pigmen warna yang merupakan penghasil gambar. Intinya cetak tinggi membuat cetakan seperti stempel, yaitu membuat relief dengan cara mencukil bahan biasanya kayu atau karet agar dapat mencetak gambar yang diinginkan. Karena dulunya bahan yang sering digunakan adalah kayu, terkadang teknik ini juga disebut dengan cetak woodcut. Sekarang bahan karet lino menjadi alternatif yang populer juga karena bahannya yang lunak, sehingga relatif lebih mudah untuk dicukil. Cetak Datar Litografi Cetak datar melibatkan proses kimia yang akan membuat sebagian permukaan datar dapat menolak tinta. Litografi adalah teknik yang digunakan untuk melakukan teknik ini. Litografi adalah teknik yang ditemukan oleh Alois Senefelder pada tahun 1798. Teknik ini didasarkan pada tolakan kimia minyak terhadap air. Teknik ini menggunakan batu litograf limestone sebagai media gambar yang ingin dicetak menggunakan tinta/alat gambar berbasis minyak. Setelah gambar yang ingin dicetak selesai digambar diatas batu litograf, batu tersebut akan dilapisi oleh beberapa cairan kimia seperti Gum Arabic, Asam nitrat atau Asam Fosfat, sehingga terjadi reaksi kimia yang akan membuat area yang di telah digambar menerima tinta litograf. Setelah proses kimia batu terjadi maka tinta litograf dapat disapukan pada permukaan batu. Tinta hanya akan melekat pada partikel tinta berminyak yang telah digambar dan ditolak dibagian lain. Kemudian kertas ditekan oleh alat press pada batu litograf dan akan mentransfer gambar ke kertas. Cetak Dalam Cetak dalam adalah kebalikan dari cetak tinggi, dimana pada teknik ini justru bagian yang lebih rendah yang akan menghasilkan gambar. Lalu bagaimana caranya bagian permukaan yang dalam dapat mencetak gambar? Pertama, Cetak dalam dibuat dengan menggunakna bahan cetak dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan dalam. Kemudian inta akan dibalurkan pada seluruh permukaan cetakan yang telah ditoreh dalam, kemudian biasanya permukaan akan lap dan hanya menyisakan tinta yang berada dibagian dalam permukaan. Setelah itu kertas yang sedikit dibasahi akan di press atau ditempelkan ke permukaan cetakan, kemudian tinta akan berpindah pada kertas. Jenis-jenis cetak dalam antara lain etsa, mezzo tint, drypoint, dsb. Cetak Tembus / Saring Teknik Sablon Silkscreen atau kain berpori yang sangat halus akan digunakan sebagai media cetak. Silkscreen dilapisi oleh pelapis kimia sablon yang akan menutupi pori-porinya. Setelah itu transfer paper yang memuat gambar yang ingin dicetak akan ditaruh diatas screen, untuk kemudian disoroti lampu pijar yang cukup panas. Setelah disoroti selama 10-15 menit maka desain gambar yang ditaruh diatas silkscreen akan menempel pada lapisan emulsi sablon di silkscreen. Bagian tersebut kemudian di spray menggunakan air dan membuat bagian emulsi sablon yang ditempeli desain gambar mengelupas, membuka kembali pori yang tertutup oleh emulsi sablon. Setelah proses diatas, cetakan siap digunakan dengan cara mengaplikasikan cat sablon diatas cetakan yang ditaruh diatas media cetak kertas/papan/kaos menggunakan rakel alat perata cat sablon. Penutup Hingga saat ini, teknik cetak sablon masih menjadi teknologi yang paling efektif dan efisien dalam memproduksi kebutuhan t-shirt atau kaos, meskipun mesin cetak yang lebih canggih lainnya tersedia. Mengapa? efisiensi biaya dan kualitas yang dihasilkan masih sulit ditandingi bahkan oleh printer terbaru sekalipun. Dalam aplikasi seni murni juga, desain grafis terbukti mampu bersaing. Andy Warhol adalah salah satu seniman yang menggunakan teknik cetak sablon dalam aplikasinya terhadap karya seni murni. Ombak Hokusai juga masih terus menggelombang di dunia. Bahkan hari inipun masih banyak pula seniman murni lainnya yang masih menggunakan seni grafis sebagai senjata andalannya. Sehingga rasanya sulit untuk mengabaikan salah satu jenis seni rupa dua dimensi ini dengan berbagai fenomena yang telah disebutkan diatas. Seni Grafis juga sekarang menjadi salah satu kategori favorit di yang merupakan platform untuk menjual seni kriya eksklusif dalam jumlah produksi terbatas. Referensi Sastra, 2007. Modul Pembelajaran Seni Grafis I. Bandung FPSD UPI Bandung. Rokhmat, Nur. 1997. Cetak Tinggi Cukil Kayu Sebagai Corak dalam Seni Grafis, dalam Jurnal Media Semarang FPBS IKIP Semarang. Susanto, Mikke. 2002. Diksi rupa kumpulan istilah seni rupa. Yogyakarta Kanisius.

seni grafis berupa cetak saring yang paling banyak digunakan adalah